Skip to main content

Sholat Gerhana

Pengertian Sholat Gerhana
Shalat Gerhana adalah shalat sunnat 2 rakaat yang dikerjakan ketika terjadi gerhana matahari atau gerhana bulan.Bila terjadi Matahari maka shalat yang dikerjakan disebut Sholat Khusuf. dan bila terjadi gerhana bulan maka sholat yang dikerjakan disdebut dengan Sholat Khusuf.
Shalat 2 Gerhana ini disebut juga shalat KUSUFAIN, dan di sunnahkan di dalam masjid, tanpa harus diawali dengan adzan dan iqamat, Hanya panggilan “Al-Shalatul Jami’ah.”

Sejarah Shalat Gerahana
Shalat gerhana pertama kali dilakukan sewaktu Ibrahim, anak laki-laki Rasulullah, wafat.
Dan kebetulan, meninggalnya Ibrahim bersamaan dengan fenomena alam gerhana matahari. Hari itu adalah hari yang menyedihkan untuk Rasulullah Muhammad SAW, sehingga beliau berdoa pada Allah sewaktu matahari-bulan-bumi berada persis pada satu garis edar.
Rasulullah waktu itu bersabda bahwa dua gerhana (matahari dan bulan) dan kematian orang yang dicintai, adalah tanda kekuasaan Allah. Jadi beliau waktu itu memerintahkan umatnya untuk melakukan shalat setiap kali terjadi gerhana, sebagai wujud ketundukkan manusia pada kebesaran Tuhan.

Dalil Yang Berkenaan Dengan Shalat Gerhana
Dari hadist yang diriwayatkan Bukhari Muslim dengan sanad yang shahih : “Telah terjadi gerhana Matahari pada hari wafatnya Ibrahim putra Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam. Berkatalah manusia: Telah terjadi gerhana Matahari karana wafatnya Ibrahim. Maka bersabdalah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam
“Bahwasanya Matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah. Allah mempertakutkan hamba-hambaNya dengan keduanya. Matahari gerhana, bukanlah kerana matinya seseorang atau lahirnya. Maka apabila kamu melihat yang demikian, maka hendaklah kamu salat dan berdoa sehingga selesai gerhana.” (HR. Bukhari & Muslim).

Hukum Sholat Gerhana dan Waktu Pelaksanaan Shalat Gerhana
Waktu Pelaksanaan shalat gerhana dimulai sejak terjadinya gerhana hingga berakhirnya gerhana.
Hukum Sholat Gerhana adalah Sunnat Muakkad

Tata Cara Mengerjakan Shalat Gerhana
Shalat gerhana dilakukan sebanyak 2 rakaat, dengan 2 ruku’ di tiap rakaatnya, sangat berbeda sekali dengan shalat lainnya, dalam shalat gerhana terdapat 2 kali rukuk pada setiap rakaatnya.
Tata cara pelaksanaan shalat gerhana adalah sebagai berikut:
1. Niat dalam hati untuk melaksanakan sholat gerhana, bacaan niatnya adalah sebagai berikut
Baca’an niat shalat gerhana matahari
"Usholli Sunnatal Kusuufi Rak’ataini (Imaaman/Makmuuman)Lillahi Ta’aala"
Baca’an niat shalat gerhana Bulan
"Usholli Sunnatal Khusuufi Rak’ataini (Imaaman/Makmuuman) Lillahi Ta’aala"
2. Takbiratul ihram yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa.
3. Membaca do’a istiftah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaherkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih).
4. Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya.
5. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan ’SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH, RABBANA WA LAKAL HAMD’
6. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama.
7. Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya.
8. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal).
9. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali.
10. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.
11. Salam.
12. Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jama’ah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, sedekah, dan membebaskan budak.

Comments

Popular posts from this blog

Sholawat Munjiyat

Sholawat "Munjiyat" “Allohumma sholli  ‘ala syaiyida Muhammad wa’ala ali syaiyidina Muhammad  sholatan tunjina biha min jami’il ahwali wal afat wataqdilana biha jami’il hajat watutohhiruna biha min jami’is syai yiat watarfa’una biha a’lad darojat watuballi ghuna biha aqshol ghoyat min jami’il khoiroti fil hayati waba’dal mamat” Artinya : Wahai tuhanku, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW dan keluarganya. Semoga dengan itu engkau selamatkan kami dari segala macam bencana dan musibah, engkau tunaikan segala hajat kami, engkau hindarkan kami segala kejahatan, engkau tingkatkan derajat kami dan engkau sampaikan tujuan kami baik dalam hidup kami atau sesudah kami mati.” Download Sholawat Munjiyat mp3 Menurut imam Dainuri, Sholawat Munjiyat ini sangat baik bila diamalkan secara sungguh-sungguh apabila seseorang sedang mengalami kesulitan. Seperti terancam bahaya alam berupa kekeringan, kelaparan, penyakit menular, serta apabila

Sholawat Badawiyah

Sholawat Badawiyah "ALLAAHUMMA SHALLI WA SALLIM WABAARIK ‘ALAA SAYYIDINAA WA MAULAANAA MUHAMMADIN SYAJARATIL ASHLINNURAANIYYAH. WA LAM’ATIL QABDLATIRRAHMAANIYYATI. WA AFDLALIL KHALIIQATIL INSAANIYYATI WA MA’DANIL ASRAARIRABBAA NIYYATI. WA KHAZAA INIL’ULUUMIL ISHTHIFAA IYYATI. SHAAHIBIL QABDLATIL ASHLIYYATI WAL BAHJATIS SANIYYATI WARRUTBATIL ‘ALIYAATI. MAN INDARAJATIN ABIYYUUNA TAHTA LIWAA IHI. FAHUM MINHU WAILAIHI. WA SHAALI WA SHAHBIHII ‘ADADA MAA KHALAQTA WA RAZAQTA. WA AMATTA WA AHYAITA ILAA YAUMI TUB’ATSU MAN AFNAITA WA SALLIM TASLIIMAN KATSIIRAN ILAAYAUMIDDIIN WAL HAMDU LILAAHI RABBIL ‘AALAMIINA. " Artinya :   “Ya Allah, curahkan kesejahteraan dan keselamatan serta barokah atas junjungan dan tuan kami Muhammad tumbuhan yang berasal dari cahaya kemilauan genggaman (Allah) yang bersifat belas kasih dan seutama-utama makhluk manusia, semulia-mulia rupa jasad dan pusat segala rahasia ke Tuhanan dan penyiapan segala ilmu terpilih, pemilik genggam

KISAH Nabi Isa as

Seorang lagi Nabi Allah yang diceritakan dari kecil di dalam al-Qur’an ialah Isa. Baginda diutus kepada kaum Bani Israil dengan kitab Injil yang diturunkan sebelum al-Qur’an. Di dalam al-Qur’an, Nabi Isa disebut dengan empat panggilan iaitu Isa, Isa putera Mariam, putera Mariam, dan al-Masih. Ibunya seorang yang sangat dimuliakan Allah. Dia memilihnya di atas semua perempuan di semua alam. Firman-Nya, “Dan ketika malaikat-malaikat berkata, ‘Wahai Mariam, Allah memilih kamu, dan membersihkan kamu, dan Dia memilih kamu di atas semua perempuan di semua alam’” (3:42). Mariam, ibu Nabi Isa, telah menempuh satu ujian yang amat berat daripada Allah. Dia dipilih untuk melahirkan seorang Nabi dengan tanpa disentuh oleh seseorang lelaki. Dia adalah seorang perempuan yang suci. Kelahiran Kelahiran Nabi Isa merupakan suatu mukjizat kerana dilahirkan tanpa bapa. Kisahnya diceritakan di dalam al-Qur’an. Di sini, ceritanya bermula dari