Skip to main content

Akhir Waktu Shalat Isya

Akhir waktu sholat isya’ menurut pendapat yang lebih kuat yaitu hingga munculnya fajar shodiq (masuknya waktu shubuh). Ini adalah pendapat dari sahabat seperti Ibnu Abbas dan murid-muridnya dari kalangan tabi’in seperti Atho’, Thowus dan Ikrimah. Juga Imam Abu Hanifah, ulama-ulama Syafi’iyyah, Ibnu Qudamah, asy-Syaukani dll. Imam An-Nawawi berkata ini adalah pendapat jumhur (mayoritas) para ulama. Syaikh DR. Muhammad bin ‘Umar bin Salim Bazmul bahkan di kitabnya “At-Tarjiih fii Masaa-il ath-Thohaaroh wash Sholaah” pada bab Sholat di masalah yang pertama berkata : “Madzhab imam yang empat sepakat bahwa waktu sholat isya’ itu berakhir hingga fajar menyingsing”.

Kapankah Batas Akhir Waktu Sholat Isya’ ?
Kapankah Batas Akhir Waktu Sholat Isya’ ?

Permasalahan ini adalah masalah yang diperselisihkan oleh para ulama, dan menurut pengamatan yang telah kami lakukan maka wallahu a’lam kami lebih condong kepada pendapat yang mengatakan bahwa batas akhir waktu sholat isya’ adalah hingga munculnya fajar shodiq (masuknya waktu shubuh).

Perhatikanlah beberapa hadits di bawah ini…!!

[1]. Hadits dari ‘Abdullah bin Amr, Rosulullah bersabda :

“Waktu sholat isya’ itu hingga pertengahan malam.”
(HR.Muslim no.612).

[2]. Hadits dari ‘Aisyah, Rosulullah bersabda :

“Pada suatu malam, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengakhirkan sholat isya’ hingga lewat tengah malam dan hingga semua jama’ah yg ada di masjid tertidur, lalu Nabi keluar dan melaksanakan sholat, lalu beliau bersabda : “Sesungguhnya sekarang adalah waktunya (yang utama) kalau seandainya tidak memberatkan umatku.”
(HR. Bukhari no.566, Muslim no.638 dan an-Nasaa’i no.536).

[3]. Hadits dari Abu Sa’id al-Khudri, Rosulullah bersabda :

“Kami pernah sholat isya’ bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka beliau tidak keluar (dari rumah untuk sholat) hingga  PERTENGAHAN MALAM SUDAH BERLALU. Lalu beliau bersabda : “Ambillah tempat duduk kalian masing-masing”. Maka masing-masing kami mengambil posisi duduk. Lalu beliau bersabda lagi : “Sesungguhnya orang-orang telah melaksanakan sholat dan beranjak tidur, sementara kalian masih (terhitung) dalam (pahala) shalat selagi kalian menunggu pelaksanaannya. Kalaulah bukan karena orang yang lemah atau orang yg sakit, niscaya aku akan mengakhirkan sholat isya’ ini hingga pertengahan malam.”
(HR. Abu Dawud no.422, an-Nasaa’i  no.538, Ibnu Majah no.693 dan Ibnu Khuzaimah no.345, lihat Shohiih Sunan Abi Dawud no.407).

Tiga hadits diatas menunjukkan bahwa tidak mengapa mengakhirkan sholat isya’ hingga pertengahan malam. Jika sholatnya dikerjakan di pertengahan malam, berarti sholat isya’ (tadi) bisa berakhir “setelah” pertengahan malam. Ini menunjukkan bahwa waktu sholat isya’ sampai terbit fajar shubuh.

[4]. Hadits dari Anas bin Malik :

“Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengakhirkan sholat isya’ sampai pertengahan malam kemudian beliau sholat…..”
(HR.Bukhari no.572 dan Muslim no.640).

[5]. Hadits dari Abu Huroiroh, Rosulullah bersabda :

“Seandainya tidak memberatkan umatku, niscaya aku perintahkan mereka untuk mengakhirkan sholat isya’ hingga sepertiga malam atau pertengahan malam.”
(HR.at-Tirmidzi no.167 dan Ibnu Majah no.691, lihat Shohiih Sunan Ibnu Majah no.565).

“(Semua) dalil diatas memberi penjelasan bahwa tidak ada larangan untuk mengakhirkan sholat isya’ hingga pertengahan malam atau sepertiga malam. Jika Nabi menemui mereka (para sahabat) setelah waktu pertengahan malam maka “OTOMATIS” pelaksanaan sholatnya setelah pertengahan malam dan jika demikian maka waktu sholat (isya’) adalah hingga waktu fajar datang.”
(Al-Ausath II/346 oleh Imam Ibnul Mundzir).

Imam Ibnu Qudamah berkata :

“Yang lebih utama – insya Allahu Ta’ala – adalah tidak mengundurkan pelaksanaan sholat isya’ melebihi sepertiga malam pertama. Tapi jika dia mengundurkannya sampai pertengahan malam maka itu boleh. Adapun setelah pertengahan malam maka itu adalah “WAKTU DARURAT”…….kemudian waktunya (isya’) terus memanjang sampai terbitnya fajar kedua.” (Al-Mughni I/484).

“WAKTU DARURAT” maksudnya :
Yaitu waktu dimana masih boleh melakukan ibadah bagi orang yg ada udzur. Misalnya ada wanita yg suci dari haid atau nifas jam 2 malam, maka ia tetap masih wajib sholat isya’ karena waktunya masih ada. Demikian pula bagi anak yang baligh atau orang kafir yg baru masuk Islam setelah lewatnya pertengahan malam. Begitu pula orang gila yang baru sadar, orang yang baru bangun karena ketiduran, orang sakit yang baru sembuh dll.

Comments

Popular posts from this blog

Sholawat Munjiyat

Sholawat "Munjiyat" “Allohumma sholli  ‘ala syaiyida Muhammad wa’ala ali syaiyidina Muhammad  sholatan tunjina biha min jami’il ahwali wal afat wataqdilana biha jami’il hajat watutohhiruna biha min jami’is syai yiat watarfa’una biha a’lad darojat watuballi ghuna biha aqshol ghoyat min jami’il khoiroti fil hayati waba’dal mamat” Artinya : Wahai tuhanku, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW dan keluarganya. Semoga dengan itu engkau selamatkan kami dari segala macam bencana dan musibah, engkau tunaikan segala hajat kami, engkau hindarkan kami segala kejahatan, engkau tingkatkan derajat kami dan engkau sampaikan tujuan kami baik dalam hidup kami atau sesudah kami mati.” Download Sholawat Munjiyat mp3 Menurut imam Dainuri, Sholawat Munjiyat ini sangat baik bila diamalkan secara sungguh-sungguh apabila seseorang sedang mengalami kesulitan. Seperti terancam bahaya alam berupa kekeringan, kelaparan, penyakit menular, serta apabila

Sholawat Badawiyah

Sholawat Badawiyah "ALLAAHUMMA SHALLI WA SALLIM WABAARIK ‘ALAA SAYYIDINAA WA MAULAANAA MUHAMMADIN SYAJARATIL ASHLINNURAANIYYAH. WA LAM’ATIL QABDLATIRRAHMAANIYYATI. WA AFDLALIL KHALIIQATIL INSAANIYYATI WA MA’DANIL ASRAARIRABBAA NIYYATI. WA KHAZAA INIL’ULUUMIL ISHTHIFAA IYYATI. SHAAHIBIL QABDLATIL ASHLIYYATI WAL BAHJATIS SANIYYATI WARRUTBATIL ‘ALIYAATI. MAN INDARAJATIN ABIYYUUNA TAHTA LIWAA IHI. FAHUM MINHU WAILAIHI. WA SHAALI WA SHAHBIHII ‘ADADA MAA KHALAQTA WA RAZAQTA. WA AMATTA WA AHYAITA ILAA YAUMI TUB’ATSU MAN AFNAITA WA SALLIM TASLIIMAN KATSIIRAN ILAAYAUMIDDIIN WAL HAMDU LILAAHI RABBIL ‘AALAMIINA. " Artinya :   “Ya Allah, curahkan kesejahteraan dan keselamatan serta barokah atas junjungan dan tuan kami Muhammad tumbuhan yang berasal dari cahaya kemilauan genggaman (Allah) yang bersifat belas kasih dan seutama-utama makhluk manusia, semulia-mulia rupa jasad dan pusat segala rahasia ke Tuhanan dan penyiapan segala ilmu terpilih, pemilik genggam

KISAH Nabi Isa as

Seorang lagi Nabi Allah yang diceritakan dari kecil di dalam al-Qur’an ialah Isa. Baginda diutus kepada kaum Bani Israil dengan kitab Injil yang diturunkan sebelum al-Qur’an. Di dalam al-Qur’an, Nabi Isa disebut dengan empat panggilan iaitu Isa, Isa putera Mariam, putera Mariam, dan al-Masih. Ibunya seorang yang sangat dimuliakan Allah. Dia memilihnya di atas semua perempuan di semua alam. Firman-Nya, “Dan ketika malaikat-malaikat berkata, ‘Wahai Mariam, Allah memilih kamu, dan membersihkan kamu, dan Dia memilih kamu di atas semua perempuan di semua alam’” (3:42). Mariam, ibu Nabi Isa, telah menempuh satu ujian yang amat berat daripada Allah. Dia dipilih untuk melahirkan seorang Nabi dengan tanpa disentuh oleh seseorang lelaki. Dia adalah seorang perempuan yang suci. Kelahiran Kelahiran Nabi Isa merupakan suatu mukjizat kerana dilahirkan tanpa bapa. Kisahnya diceritakan di dalam al-Qur’an. Di sini, ceritanya bermula dari